Umumnya pengguna yang baru migrasi ke Ubuntu dari sistem operasi Windows
masih membutuhkan beberapa aplikasi yang sering digunakan. Oleh karena itu
tulisan ini dibuat agar masalah ketergantungan aplikasi tidak menjadi masalah
untuk total migrasi nantinya. Tulisan ini diharapkan menjadi solusi sementara
sampai kebutuhan aplikasi di Ubuntu benar-benar telah terpenuhi.
Ubuntu hadir tidak hanya bisa menjalankan aplikasi berbasis GNU/Linux saja,
tetapi juga dapat menjalankan aplikasi berbasis Windows. Namun tentunya
dibutuhkan aplikasi tambahan khusus untuk menjalankan aplikasi Windows
tersebut dan aplikasi yang umumnya digunakan adalah WINE (Windows
Emulator).
1. Menginstal Wine
Untuk menginstal Wine bisa langsung menggunakan repositori Ubuntu, tetapi
lebih disarankan untuk menggunakan repositori wine-ppa karena lebih up to
date. Caranya mudah sekali, buka terminal ketik :
$ sudo add-apt-repository ppa:ubuntu-wine/ppa
Lalu update repositori dan install wine dengan cara sebagai berikut:
$ sudo apt-get install wine
atau
$ sudo apt-get-update && sudo apt-get install wine
Atau jika menggunakan, Synaptic Package Manager adalah sebagai berikut
(gambar 1):
Setelah aplikasi Wine terinstal dengan benar, maka aplikasi tersebut sudah
siap untuk menjalankan atau menginstal aplikasi berbasis Windows. Sebaiknya
dilakukan setingan konfigurasi Wine terlebih dahulu.
Buka Application > Wine > Configure Wine (gambar 2) atau bila
menggunakan terminal cukup diketik sudo winecfg.
Selanjutnya akan muncul window Wine Configuration (gambar 3)
Untuk tahap awal beberapa point yang diatur sebagai berikut:
- Tab Application, diatur Versi Windows (3x, 9x, XP, Vista, 7) untuk setiap
Aplikasi Windows yang diinstal, secara default akan diset ke Windows XP.
- Tab Audio, untuk cek sound bisa di klik tombol Test Sound, hal ini penting
jika akan menginstal aplikasi yang menghasilkan output suara/musik seperti
Winamp ataupun Game. Bila tidak ada suara pada test sound, ubah
Hardware acceleration dari Full ke Emulate
- Tab Graphics, bila dipilih Emulate Virtual Desktop, maka Wine akan
membuat desktop dengan ukuran yang telah ditentukan dan aplikasi akan
jalan di dalam desktop tersebut. Secara default Wine tidak membuat virtual
desktop.